Seputar Peradilan
Mencapai Derajat Takwa (Muttaqin) Adalah Juga Tujuan Utama Ibadah Puasa
www.pa-manna.go.id | Rabu (13/03) Bertempat di Mushola Baitul ’Adl Pengadilan Agama Manna diadakan semarak kegiatan ramadhan 1445 H perdana. Kegiatan yang dimulai sholat dzuhur berjamaah, siraman rohani/kultum dan dilanjutkan dengan taddarus al-qur’an yang diikuti oleh seluruh jamaah musholah, baik itu pimpinan sampai PPNPN.
Ketua PA Manna Alamsyah, S.H.I., S.H., M.H yang menjadi petugas pertama kegiatan ini dengan diawali menjadi Imam sholat dzuhur dilanjutkan pengisi kultum dan memimpin taddarus al-qur’an. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan kultum yang berjudul : Mencapai Derajat Takwa (Muttaqin) Adalah Juga Tujuan Utama Ibadah Puasa”.
Dalam penyampaiannya beliau mengawali dengan kalam ilahi QS. Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
”Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Nah, dari ayat ini sudah sangat jelas bahwasannya tujuan dilakukannya ibadah puasa di bulan ramadhan, bukan hanya menahan dari rasa lapar dan haus atau menahan nafsu duniawai saja tetapi lebih dari itu untuk mendapatkan gelar menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Kemudian beliau melanjutkan dengan menjelaskan siapa yang dimaksud orang-orang betaqwa tersebut dan apa ganjarannya. Dalam Qur’an Surat Al-Maidah ayat 133 dijelaskan ganjarannya yaitu yang artinya ” Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”.
Namun untuk menjadi orang yang bertaqwa dengan ganjaran pahala dan surga tersebut tidaklah mudah, selain melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan juga harus memiliki minimal 3 sifat ini yaitu suka memberi/infak disaat lapang maupun sempit, menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain.
Hal ini tertuang dalam QS. Al-Maidah : 134 :
”(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,”.
Dari kultum yang beliau sampaikan ini, semoga bisa diambil faedah dan hikmahnya, bahwa mencapai derajat orang yang bertaqwa tersebut tidaklah mudah, tetapi semua bisa dilakukan jika mengamlkannya dengan ikhlas dan sesuai tuntunan syariat. (KIM)